Kamis, 20 Maret 2014

Pekanbaru Tertutup untuk Penerbangan

Gangguan kabut asap telah mencapai tahap membahayakan keselamatan penerbangan. Hasil penyidikan pelaku pembakaran hutan masih nihil.

DAMPAK pembakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah mencapai tahap yang tidak bisa ditoleransi. Selain menyebabkan seorang warga Riau mati lemas, kabut asap juga melumpuhkan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Komite Operator Maskapai Penerbangan (Airlines Operator Comittee/AOC), kemarin, memutuskan untuk menghentikan seluruh operasi penerbangan di bandara itu terhitung sejak hari ini hingga Sabtu (15/3).

Ketua AOC Pekanbaru Ahmad Nixon mengatakan tidak tertutup kemungkinan 16 maskapai yang tergabung dalam komite tersebut akan memperpanjang penghentian operasi penerbangan jika kondisi asap tidak membaik.

“Ada sembilan penerbangan reguler yang dipastikan berhenti beroperasi sementara,“ ujar Ahmad di Pekanbaru, kemarin.

Maskapai itu di antaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Firefly, Air Asia, Tiger Air Mandala, Citilink, Silk Air, dan Sky Aviation. Sisanya terdiri dari penerbangan carter. Keputusan penghentian penerbangan itu, diakui Ahmad, harus diambil dengan pertimbangan keselamatan penumpang serta untuk menghindari kerugian bisnis semakin besar.

Pasalnya, tambah Ahmad, sudah sekitar sebulan terakhir aktivitas penerbangan di Bandara Pekanbaru terus terganggu asap yang memperpendek jarak pandang.

Oleh sebab itu, maskapai tidak akan menjual tiket untuk penerbangan dari dan menuju Pekanbaru hingga 15 Maret. Bagi penumpang yang telanjur membeli tiket, penerbangan akan dijadwalkan ulang.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Ibnu Hasan di Pekanbaru, kemarin, mengatakan kabut asap telah mengganggu jadwal penerbangan. Lebih dari 60 penerbangan, baik kedatangan maupun keberangkatan, telah dibatalkan.

Ibnu menambahkan, kondisi kabut asap dalam sepekan terakhir kian memburuk sehingga membuat jarak pandang penerbangan hanya 300 meter. Padahal, setiap hari otoritas bandara harus melayani 80 jadwal penerbangan.

Menyangkut penyebab kabut asap, Polda Riau, kemarin, me asap, Polda Riau, kemarin, meningkatkan status pemeriksaan kasus kebakaran hutan tanaman industri sagu milik anak perusahaan Sampoerna Agro dari penyelidikan ke penyidikan. Namun, tersangka belum kunjung ditetapkan.

Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menegaskan pihaknya terus menginvestigasi kebakaran hutan di Pekanbaru untuk memastikan apakah hal itu sengaja dilakukan oleh masyarakat atau perusahaan kelapa sawit.
(RK/SY/X-6/Media Indonesia, 13/03/2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar