Senin, 24 Maret 2014

Tersangka Pembakar Hutan Riau Terus Bertambah

JUMLAH tersangka pembakar hutan di Provinsi Riau terus bertambah. Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah menetapkan 83 orang dan satu perusahaan sebagai tersangka pembakaran hutan dan lahan di Riau.
“Total ada 83 tersangka. Satu dari perusahaan, PT NSP,“ kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Riau, kemarin. Perusahaan tersebut ialah PT Nasional Sagu Prima (NSP), anak usaha Sampoerna Group.

Menurutnya, para tersangka telah ditahan di tiap polres kabupaten/kota. Adapun tersangka anggota TNI Serka Sudigdo telah ditahan polisi militer di Medan, Sumatra Utara. Pengusutan kasus para tersangka pembakaran hutan dan lahan dilaku kan Satuan Reserse Kriminal Khusus (Satreskrimsus) Polda Riau. Dari 83 tersangka itu, polisi menyusun 49 laporan dengan 21 berkas yang sudah dilimpahkan ke kejaksaan.

“Untuk berkas yang dinyatakan lengkap oleh kejaksaan (P21) dua perkara untuk 14 tersangka,” jelas Guntur.
Meski kabut asap yang disebabkan pembakaran hutan dan lahan di Riau sudah berkurang, tim satgas penegakan hukum terus memburu pelaku pembakar hutan. Ribuan personel tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait akan bertugas hingga batas tanggap darurat pada 26 Maret 2014.

Namun, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, total tersangka pembakaran hutan telah mencapai

85 orang dan satu perusahaan.
“Tidak mudah memproses dan menuntut para tersangka dan perusahaan itu karena harus prosedural dan memerlukan bukti yang lengkap,” ujarnya dalam siaran pers, kemarin.
Meski hujan deras mengguyur sejumlah wilayah Riau sepanjang Jumat (21/3) malam, satelit National Oceanic Atmospheric and

Administration (NOAA) 18 masih menemukan 11 titik panas. Citra satelit itu juga menunjukkan hingga pukul 08.22 WIB kemarin, terdapat 28 titik api kebakaran hutan di Sumatra.
Sebelumnya, pada Jumat (21/3), terpantau sedikitnya 261 titik api. Bara titik panas berada di gambut dengan kedalaman 5-10 meter.

“Perlu hujan deras atau penggenangan untuk memadamkan bara itu,” kata Komandan Satuan Tugas Nasional Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap itu. Saat ini, imbuhnya, cuaca di Riau cukup cerah dengan jarak pandang 8-16 km serta kualitas udara cukup baik. “Penerbangan di Bandara Sutan Syarif Kasim II normal.” Upaya pemadaman melibatkan satgas udara yang mengintensifkan pengeboman air. Pada Jumat (21/3) dilakukan 207 kali water bombing.

Sebanyak 94 kali pengeboman dilakukan di Dumai dan Rokan Hilir dengan helikopter Sikorksy. Helikopter Kamov melakukan 70 kali pengeboman di Rengat dan Bengkalis. Modifikasi cuaca juga dilakukan dengan menaburkan 6 ton NaCl (garam). Sejumlah 4 ton disebar di angkasa Dumai, Bengkalis, dan Siak, serta 2 ton di Indra Giri Hulu dan Pelalawan. (RK/E-5/MEDIA INDONESIA,23/03/2014, HAL:2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar